Sunday, November 13, 2011

II. KITAB TENTANG IMAN




BAB 1.   Sabda Nabi Muhammad Saw : “Islam didasarkan pada lima prinsip”

      8. Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa Islam didasarkan pada lima prinsip berikut :
1.      Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Rasulullah Saw.
2.      Mendirikan shalat.
3.      Menunaikan zakat.
4.      Melaksanakan haji (ziarah ke tanah suci Makkah).
5.      Puasa pada bulan Ramadhan [1:7-S.A.]

BAB 2.   Perkara Iman

9.       Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a : Nabi Muhammad pernah bersabda : “Iman meliputi lebih dari enam puluh cabang atau bagian. Dan al-haya’ (rasa malu) adalah sebuah cabang dari iman.”3 [1:8-S.A.]

BAB 3.   Seorang muslim adalah orang yang tidak merugikan muslim lainnya dengan lidah maupun kedua tangannya

10.   Diriwiyatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Seorang muslim ialah orang yang tidak merugikan muslim lainnya dengan lidah maupun dengan kedua tangannya. Dan seorang Muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah Swt.”[1:9-S.A.]

BAB 4.  Siapakah muslim yang terbaik?

11.   Diriwayatkan dari Abu Musa r.a : Ada beberapa orang yang bertanya kepada Rasulullah Saw, “Siapakah muslim yang paling baik?” Rasulullah Saw menjawab, “Muslim yang tidak merugikan muslim lainnya dengan lidah maupun dengan kedua tangannya.” [1:10-S.A.]

BAB 5.   Memberi makan orang lain adalah bagian dari Islam

12.   Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr r.a : Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Muhammad Saw, “Apakah kebaikan di dalam Islam itu?” Nabi Saw menjawab, “Memberi makan orang lain dan memeri salam kepada orang yang kau kenal maupun orang yang tidak kau kenal.” [1:11-S.A.]

BAB 6.  Menyayangi sesama muslim seperti halnya menyayangi dirinya sendiri

13.   Diriwayatkan dari Anas r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Tidak ada seorangpun diantara kalian dipandang beriman sebelum dia menyayangi saudaranya sesama muslim seperti halnya ia menyayangi dirinya sendiri.” [1:12-S.A.]

BAB 7.  Mencintai Rasulullah Saw adalah bagian dari iman

14.   Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda, “Aku bersumpah dengan nama Dia yang menggenggam hidupku, tidak ada seorang pun diantara kalian dipandang beriman sebelum kecintaannya pada diriku melebihi kecintaannya terhadap ayahnya dan anak-anaknya.” [1:13-S.A.]
15.   Diriwayatkan dari Anas r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda, “Aku bersumpah dengan nama Dia yang menggenggam hidupku, tidak ada seorang pun diantara kalian dipandang beriman sebelum kecintaannya pada diriku melebihi kecintaannya terhadap ayahnya, anak-anaknya, dan seluruh manusia.” [1:14-S.A.]

BAB 8.  Kelezatan iman

16.   Diriwayatkan dari Anas r.a : Nabi Saw pernah bersabda, “Siapapun yang memiliki tiga kualitas berikut akan memperoleh kelezatan iman :

1.      Orang yang mencintai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya (Muhammad Saw) melebihi apapun.
2.      Orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah Swt.
3.      Orang yang membenci kekafiran sebagaimana ia benci dimasukkan kedalam api neraka. [1:15-S.A.]

BAB 9.  Mencintai (kaum) Anshar sebagai pertanda keimanan.

17.   Diriwayatkan dari Anas r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Mencintai Anshar4 adalah pertanda keimanan, dan membenci Anshar adalah pertanda kemunafikan.” [1:16-S.A.]
18.   Diriwayatkan dari Anas r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda ditengah kerumunan sahabatnya, “Berikan baiat (janji) kalian kepadaku untuk :

1.      Tidak mempersekutukan Allah.
2.      Tidak mencuri.
3.      Tidak melakukan zina.
4.      Tidak membunuh anak-anakmu.
5.      Tidak memfitnah atau berdusta.
6.      Tidak meninggalkan perintah untuk melakukan perbuatan ma’ruf.”

       Kemudia Rasulullah Saw menambahkan “Siapapun yang memenuhi janjinya, Allah Azza wa Jalla akan memberinya pahala dan siapapun yang melakukan perbuatan-perbuatan (dosa) ini, lalu ia memperoleh hukumannya di dunia ini, maka hal itu merupakan penghapus baginya. Jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan ini dan Allah Azza wa Jalla menutupi (perbuatannya), terserah kepada-Nya uintuk menghukumnya atau memaafkannya (di hari kiamat).” Maka kami pun membaiat nya atas dasar itu. [1:17-S.A.]

BAB 10.   Menjauhi berbagai fitnah (al-fithan) adalah bagian dari Islam

19.   Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda, “Akan datang pada suatu zaman harta yang terbaik bagi seorang Muslim adalah seekor domba yang ia gembalakan diatas puncak gunung atau di lembah-lembah tempat hujan turun, sedangkan ia menjauhkan agamanya dari fitnah.” [1:18-S.A.]

BAB 11.  Sabda Nabi Muhammad Saw, “Aku mengenal Allah Azza wa Jalla   lebih baik dibandingkan kalian semua”

20.   Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a : Kapan pun Rasulullah Saw memerintahkan kaum muslim untuk mengerjakan sesuatu, ia tidak akan memberikan perintah yang memberatkan (sesuai daya tahan dan kekuatan mereka, “Ya Rosulullah! Kami tidak seperti anda. Allah telah memaafkan kesalahan masa lampau dan kesalahan masa depan anda.” Mendengar ucapan itu Rasulullah Saw sangat marah sehingga kemarahannya itu tampak di wajahnya yang mulia. Kemudian nabi Muhammad Saw bersabda, “Aku lebih takut kepada dan lebih mengetahui tentang Allah Azza wa Jalla daripada kalian semua.” [1:19-S.A.]

BAB 12. Tinggi rendahnya keiman seseorang bergantung pada perbuatan baiknya

21.   Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a : Nabi Muhammad pernah bersabda, “Ketika ahli (penghuni) surga akan memasuki surga dan ahli neraka akan masuk ke neraka, Allah Swt akan memerintahkan mereka yang memiliki iman meskipun berat timbangannya sama denga sebutir biji sawi agar dikeluarkan dari neraka. Begitulah mereka akan dikeluarkan dari neraka sedangkan tubuh mereka telah menjadi hitam kelam. Setelah itu mereka akan ditempatkan di sungai Haya atau Hayat (perawi hadis ini ragu mana di antara dua kata itu yang benar), dan mereka akan dihidupkan kembali seperti sebutir padi yang tumbuh di pinggir sungai. Tidakkah engkau melihat butir padi itu tumbuh menguning?” [1:21-S.A.]
22.   Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-khudra r.a : Rasulullah pernah bersabda, “Ketika aku sedang tidur (didalam mimpi) aku melihat orang-orang berpakaian dihadapanku, sebagian dari mereka menutup tubuhnya hingga dadanya, sementara yang lainnya berpakaian lebih pendek dari itu. Dan ‘Umar bin Al-Khththab diperlihatkan padaku memakai pakaian yang panjang. “Sahabat-sahabatnya bertanya, “Bagaimana anda menafsirkannya ya Rasulullah? (atau apakah tafsir mimpi itu?)” Beliau menjawab, “Itu adalah agama.” [1:22-S.A.]

BAB 13.   Al-Haya’ (rasa malu) adalah bagian dari iman

23.   Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a : Sekali waktu Rasulullah bertemu dengan seorang Anshar (laki-laki) yang sedang menegur saudara laki-lakinya karena ia sangat pemalu. Saat itu juga Rasulullah Saw bersabda, “Biarkanlah dia karena malu adalah bagian dari iman.” (Mengenai pengertian Al-Haya’ lihat hadis No. 9) [1:23-S.A.]

BAB 14.   Firman Allah Azza wa Jalla :Tetapi jika mereka bertobat, mendirikan shalat, dan membayar zakat, berilah mereka kebebasan (QS At-Taubah [9] : 5)

24.   Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda, “Aku diperintahkan Allah Swt untuk memerangi orang-orang (kafir) sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasulullah, lalu mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, demikianlah apabila mereka menjalankan semua perintah tersebut, maka jiwa dan harta benda mereka akan dilindungi, kecuali (yang diambil) untuk kepentingan hukum Islam maka Allah lah yang akan memberikan perhitungannya.” [1:24-S.A.]

BAB 15.    Iman adalah perbuatan (baik)

25.   Diriwayatkan Abu Hurairah r.a : Rasulullah Saw pernah ditanya, “Apakah perbuatan yang paling baik itu?” Rasulullah menjawab, “Beriman pada Allah dan Rasul-Nya.” Nabi Saw ditanya lagi, “Kemudian apa?” beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Nabi Saw ditanya kembali, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Haji mabrur (haji yang diterima Allah dan ditujukan semata-mata untuk mencari kerelaan Allah, tidak dimaksudkan untuk pamer [kekayaan] dan tidak melakukan perbuatan dosa [selama melakukan ibadah haji], dan dilaksanakan sesuai dengan sunah Nabi Saw).” [1:25-S.A.]

BAB 16.    Jika seseorang tidak bersungguh-sungguh memeluk Islam, tetapi karena terpaksa atau takut terbunuh, dan sebab lain

26.   Diriwayatkan dari Sa’d bin Abi Waqash r.a : Rasulullah Saw mwmbagikan sesuatu kepada sekelompok orang yang sedang duduk disuatu tempat dengan mengecualikan seseorang yang menurutku paling baik diantara mereka. Aku bertanya, “Ya Rasulullah! Mengapa anda mengecualikan orang itu? Demi Allah aku menganggapnya sebagai orang yang beriman.” Nabi Muhammad Saw memberikan komentar, “Atau seorang muslim belaka.” Aku terdiam sesaat, tetapi aku tidak dapat menahan diriku untuk tidak mengulangi pertanyaanku dengan alasan aku mengenal orang itu. Lalu aku bertanya kembali kepada Rasulullah Saw, “Apa maksud anda mengecualikan dia, ya Rasulullah? Demi Allah aku menganggapnya sebagai orang beriman.” Nabi menjawab dengan jawaban yang sama, “Atau seorang muslim belaka.” Maka akupun terdiam sesaat, tetapi aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak mengulangi pertanyaan yang sama. Dan Nabi Saw pun mengulangi kembali jawabannya. Kemudian Nabi Saw bersabda, “Ya Sa’d! Aku memberi kepada seseorang, padahal yang lainnya lebih kusayangi, karena rasa takut Allah akan melemparkan dia kedalam neraka.” [1:26-S.A.]

BAB 17.    Tidak berterima kasih terhadap suami. Dan perbedaan tingkatan kekafiran

27.   Diriwayatkan dari Ibn Abas r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Neraka diperlihatkan kepadaku dan sebagian besar penghuninya adalah perempuan kafir.” Ada seseorang bertanya, “Apakah mereka kafir terhadap Allah (atau apakah mereka tidak bersyukur kepada Allah?)” Nabi Saw menjawab, “Mereka kafir (tidak berterima kasih) terhadap suaminya, dan perbuatan baik yang dilakukan oleh suaminya. Seandainya selama masa tertentu kalian selalu berbuat baik (melakukan tidakan yang penuh kebajikan) kepada salah seorang dari mereka dan kemudian ia melihat sesuatu dalam dirimu (yang tidak disukainya), ia akan berkata, “Kau sama sekali tidak pernah berbuat baik kepadaku.” [1:28-S.A.]

BAB 18.    Dosa-dosa adalah perbuatan jahiliyah dan seorang pendosa tidak disebut kafir kecuali mempersekutukan Allah

28.   Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a : Aku mencerca seseorang dengan memanggil ibunya dengan sapaan yang buruk. Nabi Muhammad Saw bersabdsa kepadaku, “Ya Abu Dzar! Apakah kau mencaci-maki seseorang dengan menyeru ibunya dengan sapaan yang buruk? Dalam dirimu masih tertinggal sifat-sifat jahiliyah. Pembantu-pembantumu (budak-budakmu) adalah juga saudara-saudaramu (seiman) dan Allah menempatkan mereka dibawah perintahmu. Jadi siapapun yang saudaranya dibawah perintahnya harus diberi makanan yang sama dengan yang ia makan dan diberi pakaian yang sama dengan yang ia pakai. Jangan suruh mereka mengerjakan pekerjaan diluar kemampuannya dan apabila kamu terpaksa melakukannya, bantulah mereka.” [1:29-S.A.]

BAB 19.    Firman Allah Azza wa Jalla : Dan jika dua golongan orang beriman bertikai, damaikanlah mereka…(QS Al-Hujarat [49] : 9)

29.   Diriwayatkan dari Abu Bakrah r.a: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, “Apabila dua orang muslim bertikai satu sama lain dengan menggunakan pedang mereka, yang terbunuh dan yang membunuh dalam pertikaian itu akan masuk neraka.” Aku berkata, “Ya Rasulullah! Neraka layak untuk si pembunuh tetapi mengapa yang terbunuh (pun masuk neraka)?” Rasulullah Saw menjawab, “Sebab didalam hatinya ia punya niat membunuh musuhnya.” [1:30-S.A]

BAB 20.    Zhulm (kezaliman) yang lebih besar

30.   Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a : Pada saat ayat ini di wahyukan : Mereka yang beriman (terhadap Allah yang esa dan tidak mempersekutukan dia dengan sesuatupun), dan tidak mencampur aduk keimanannya dengan zhulm (kemusyrikan), bagi merekalah keamanan, dan mereka memperoleh bimbingan (QS Al-An’am [6] : 82), sahabat-sahabat Rasulullah bertanya, “Siapakah diantar kami yang tidak berbuat zalim?” Kemudian turun wahyu Allah Swt berikut ini : Sungguh mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar (QS Luqman [31] : 13). [1:31-S.A.]

BAB 21.    Ciri-ciri kemunafikan

31.   Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : Nabi Muhammad Saw pernah beersabda, “Ada tiga ciri orang munafik, yaitu :
1.      Bila berkata, ia berdusta.
2.      Bila berjanji, ia selalu ingkar.
3.      Bila diberi amanat, ia berkhianat.” [1:32-S.A.]
32.   Diriwayatkan dari ‘Abdlullah bin ‘Amr r.a : Rasulullah Saw pernah bersabda. “Siapapun yang memiliki empat sifat (karakteristik) ini adalah seorang munafik dan siapapun yang memiliki satu dari empat sifat ini ia akan mempunyai satu sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya :
1.      Setiap kali diberi amanat, ia khianat.
2.      Setiap kali ia berbicara, ia berdusta.
3.      Setiap kali ia membuat perjanjian, ia melanggar perjanjian itu.

No comments:

Post a Comment