Sunday, November 13, 2011

XIII. KITAB DUA HARI RAYA ‘ID



BAB 1.      Pertunjukkan lembing dan perisai pada hari raya ‘Id

527.        Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a : Rasulullah Saw datang ke rumahku ketika dua orang gadis tengah menyanyikan lagu bu’ats (sebuah kisah epik [peperangan] antara dua suku Anshar, ‘Aus dan Khazraj, sebelum Islam) disampingku. Nabi Saw bersandar dan berpaling ke arah lain. Kemudian Abu Bakar masuk dan dengan kasar berkata, “Alat-alat musik setan dirumah Nabi Saw?” Rasulullah Saw memalingkan wajahnya ke arah Abu Bakar dan berkata, “Biarkan mereka (da’huma).” Ketika Abu Bakar lengah, aku memberi isyarat kepada kedua gadis itu untuk pergi dan mereka pun pergi. [2:70-S.A.]

BAB 2.      Makan sebelum shalat ‘Id pada hari raya ‘Idul Fithri

528.        Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a : Tak sekalipun nabi Muhammad Saw pergi (untuk shalat) pada hari raya ‘Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya. Anas juga mengatakan : Nabi Saw makan kurma dalam jumlah yang ganjil. [2:70-S.A.]

BAB 3.      Makan pada hari raya Nahr (10 Dzulhijjah)

529.        Diriwayatkan dari Al-Bara’ bin ‘Azib r.a : Aku pernah mendengar Rasulullah Saw menyampaikan khutbah. Nabi  Muhammad Saw bersabda, “Yang pertama kali harus kita lakukan pada hari ini adalah mengerjakan shalat, dan ketika kembali (dari shalat) kita menyembelih kurban-kurban kita; dan siapapun yang telah melakukan hal ini maka dia telah melakukan sunnahku.” [2:75-S.A.]
530.        Diriwayatkan (dari Al-Bara’ bin ‘Azib) r.a : Nabi Muhammad Saw menyampaikan khutbah setelah mengerjakan shalat pada hari raya Nahr dan berkata, “Siapapun yang mengerjakan shalat seperti kami dan menyembelih (kurban) seperti kami maka nusuk-nya (kurbannya) akan diterima Allah. Dan siapapun yang menyembelih kurbannya sebelum shalat ‘id maka nusuk-nya tidak diterima Allah.” Abu Burdah bin Niyar, paman Al-Bara’ berkata, “Ya Rasulullah! Aku telah menyembelih dombaku sebelum shalat ‘Id dan aku mengira bahwa hari ini adalah hari makan dan minum (bukan minuman beralkohol), dan (tadinya) aku ingin dombaku menjadi domba pertama yang disembelih di rumahku. Jadi aku menyembelihnya dan makan sebelum mengerjakan shalat. Nabi Saw bersabda, “Domba yang kamu sembelih hanyalah daging (bukan nusuk).” Abu Burdah berkata, “Ya Rasulullah! Aku memiliki kambing betina muda yang lebih kusayangi daripada dua dombaku. Apakah itu cukup sebagai nusuk atas namaku?” Nabi Saw bersabda, “Ya, itu cukup bagimu (sebagai nusuk) tetapi tidak untuk orang lain setelah kamu.” [2:75-S.A.]
BAB 4.      Pergi (mengerjakan shalat) ke mushala yang tidak bermimbar

531.        Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri r.a : Nabi Muhammad Saw pergi ke mushala (ruang atau tanah lapang yang di fungsikan untuk shalat) pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adhha; yang pertama dilakukan (Nabi Saw) adalah shalat dan setelah itu Nabi Saw berdiri di depan orang-orang dan orang-orang itu duduk di dalam barisan mereka. Kemudian Nabi Saw berkhutbah, menasihati mereka, dan memberi mereka perintah-perintah (agama). Dan setelah itu apabila Nabi Saw berkehendak mengirimkan sebuah pasukan ekspedisi, maka Nabi Saw pun memerintahkan hal itu, atau seandainya Nabi Saw memberikan sebuah perintah, maka Nabi Saw melakukannya, setelah itu berangkat.
Orang-orang mengikuti sunnah itu hingga (suatu ketika) aku bersama Marwan, Gubernur Madinah, untuk mengerjakan shalat ‘Idul Adhha atau ‘Idul Fitri. Ketika kami telah sampai ke mushala terdapat sebuah mimbar yang di buat oleh Katsir bin Al-Shalt. Marwan pergi ke mimbar itu sebelum mengerjakan shalat. Aku menarik bajunya tetapi dia bersikeras memaksa naik keatas mimbar dan menyampaikan khutbah sebelum mengerjakan shalat. Aku berkata kepadanya, “Demi Allah! Kau telah mengubah (sunnah Nabi Saw). Ia menjawab, “Wahai Abu Sa’id! telah hilang apa yang telah kamu ketahui.” Aku berkata, “Demi Allah! Yang kuketahui lebih baik dari yang tidak kuketahui.” Marwan berkata, “Orang-orang tidak duduk mendengarkan khutbahku setelah shalat (selesai), jadi aku khutbah sebelum shalat saja.” [2:76-S.A.]

BAB 5.      Berjalan dan berkendaraan untuk mengerjakan shalat ‘Id. Shalat harus di kerjakan sebelum khutbah (tanpa adzan dan iqamah)

532.        (Dirwayatkan dari ‘Atha r.a) bahwa Ibn ‘Abbas dan Jabir bin ‘Abdullah r.a berkata, “Tidak ada adzan sebelum shalat ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adhha.” [2:72(B)-S.A.]

BAB 6.      Khutbah setelah shalat ‘id

533.        Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas r.a : Aku mengerjakan shalat ‘Id bersama Rasulullah Saw, Abu Bakar, ‘Umar, Utsman dan mereka semua mengerjakan shalat sebelum khutbah. [2:79-S.A.]

BAB 7.      Keutamaan perbuatan baik pada hari tasyrik

534.        Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas r.a : Nabi Muhammad Saw bersabda, “Tidak ada perbuatan baik (yang dikerjakan) pada hari-hari lain lebih utama daripada perbuatan baik yang dilakukan pada hari ini (hari kesepuluh bulan Dzulhijjah).” Beberapa sahabat Nabi Saw bersabda, “Bahkan jihad?” Nabi Saw menjawab, “Bahkan jihad, kecuali orang yang melakukannya dengan menempatkan hidup dan harta miliknya dalam bahaya (di jalan Allah, yaitu berjihad dengan hidup dan harta miliknya) dan tidak kembali dengan semua itu (mati syahid).” [2:86-S.A.]

BAB 8.      Takbir di Mina dan ketika menuju ‘Arafah

535.        (Diriwayatkan dari Muhammad bin Abi Bakar Al-Tsaqafi : ketika kami berangkat dari Mina menuju ‘Arafah), aku bertanya kepada Anas bin Malik perihal talbiyah, “Bagaimana para sahabat Nabi Saw mengucapkan talbiyah?” Anas berkata, “Mereka mengucapkan talbiyah dan takbir dan tidak ada dari mereka yang saling menyalahkan.” [2:87-S.A.]

BAB 9.      An-Nahr1 dan Ad-Dzabh2 (menyembelih binatang kurban) di mushala (ruang atau tanah lapang yang di fungsikan sebagai tempat shalat) pada hari Nahr

536.        Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a : Nabi Muhammad Saw melakukan nahr atau dzabh di mushala (pada ‘Idul Adhha). [2:98-S.A.]

BAB 10.    Kembali dari mengerjakan shalat ‘Id dengan mengambil jalan yang berbeda dengan jalan yang dilalui ketika berangkat

537.        Diriwayatkan dari Jabir (bin ‘Abdullah) r.a : Pada hari ‘Id, nabi Muhammad Saw pulang melalui jalan yang berbeda dengan jalan yang di lalui ketika berangkat. [2:102-S.A.]
538.        Hadis ‘Aisyah r.a tentang orang-orang Etiopia (hadis no. 286). Terdapat tambahan dalam kutipan hadis ini bahwa, ‘Aisyah berkata, “Umar menghardik mereka. Nabi Saw bersabda, “Biarkan mereka, aku telah memberikan perlindungan kepada mereka (suku Arfidah).” [2:103-S.A.] []

No comments:

Post a Comment