Sunday, November 13, 2011

XV. KITAB TENTANG SHALAT ISTISQA’ (MEMOHON HUJAN)




BAB 1.      Al-Istisqa

547.        Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Zaid r.a : Nabi Muhammad Saw pergi mengerjakan shalat istisqa’ dan membalikkan letak jubahnya. Ia menambahkan dalam kutipan hadis yang lain : “Dan shalat dua rakaat.” [2:119-S.A.]

BAB 2.      Doa nabi Muhammad Saw “Buatlah tahun-tahun mereka seperti tahun-tahun Yusuf

548.        Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a : Hadis tentang doa nabi Muhammad Saw untuk orang-orang beriman yang lemah (nustadh’afin) dan tentang perkataannya : Ya Allah! Keraslah terhadap suku Mudhar (hadis no. 545).” Namun di dalam kutipan hadis ini, Nabi Saw bersabda, “Ya Allah! Ampunilah suku Ghifar dan selamatkanlah suku Aslam.” [2:120-S.A.]
549.        ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, “Nabi Saw bersabda ketika melihat penolakan orang-orang untuk merima Islam. ‘Ya Allah! Kirimkan (kepada mereka) tujuh (tahun dalam keadaan lapar) seperti tujuh tahun yang terjadi dalam masa Yusuf. Maka kekeringan melanda mereka selama satu tahun yang menghancurkan semua sendi kehidupan dan lebih jauh lagi mereka terpaksa harus memakan kulit, bangkai, dan daging binatang yang telah membusuk.  Setiap salah seorang dari mereka melihat kelangit, karena rasa lapar ia akan (membayangkan dirinya) melihat kabut. Maka Abu Sufyan perngi menemui Nabi Saw dan berkata, ‘Ya Muhammad! Anda memerintahkan manusia untuk taat kepada Allah dan menjalin hubungan baik dengan sanak kerabat. Sesungguhnya bahwa saat ini orang-orang dari suku anda dalam keadaan kelaparan, maka tolonglah berdoa untuk mereka.’ Maka Allah pun menurunkan firman-Nya. Maka nantikanlah hari tatkala langit mengeluarkan kabut yang nyata kelihatan sampai pada firman-Nya, Kamu akan kembali (ingkar). (Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras (QS Ad-Dukhan [44] : 10-16)
(Ibn Mas’ud menambahkan) Al-Bathsyah terjadi dalam perang Badar dan telah pasti bahwa Ad-Dukhan (kabut), Al-Bathsyah, Al-Lizam dan ayat-ayat Surah Ar-Rum seluruhnya telah diturunkan. [2:121-S.A.]
550.        Ibn ‘Umar r.a berkata bahwa sebait puisi melintas dalam pikirannya ketika ia melihat wajah nabi Muhammad Saw. Pada saat Nabi Saw memohon kepada Allah agar hujan diturunkan. Nabi Saw tidak duduk hingga hujan turun membasahi semua atap. Bait puisi itu adalah ucapan Abu Thalib :

Dan seorang lelaki putih
Memohon Allah menurunkan hujan
Ia yang mengasihi anak yatim
Menjaga para janda. [2:122-S.A.]

551.        (Dirwayatkan dari Anas r.a) : Setiap kali kekeringan melanda mereka, ‘Umar bin Al-Khaththab r.a meminta tolong kepada Al-‘Abbas bin ‘Abdul Muththalib r.a untuk berdoa kepada Allah menurunkan hujan. Ia berkata, “Ya Allah! Kami pernah meminta nabi kami berdoa kepada-Mu menurunkan hujan, dan Kau menganugrahkan hujan kepada kami, saat ini kami meminta pamannya untuk berdoa kepada-Mu menurunkan hujan.Ya Allah! Anugrahkan hujan kepada kami.” Maka hujan pun turun. [2:123-S.A.]

BAB 3.      Shalat Istisqa’ di masjid utama (al-jami’)

552.        (Diriwayatkan dari Syarik bin ‘Abdullah bin Abi Namir) : Aku pernah mendengar Anas [bin Malik] berkata, “[Pada hari Jum’at] seorang lelaki masuk ke masjid utama ketika Rasulullah Saw tengah menyampaikan khutbah dan meminta tolong [kepada Nabi Saw agar berdoa kepada Allah] untuk hujan, berkali-kali.” Pada kutipan hadis ini [dikatakan], “Kami tidak melihat matahari selama seminggu.” Anas menambahkan, Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan. Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan. Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan.” Anas berkata, “Demi Allah [pada saat itu] kami tidak melihat arak-arakan awan di langit dan disana tidak terdapat bangunan atau rumah apapun yang menghalangi kami dengan [gunung] Sila’.” Anas berkata, “Arakan awan tebal mirip perisai raksasa muncul dari balik gunung itu, ketika sampai tengah angkasa, awan itu menyebar dan hujan pun turun.”)
Lebih jauh Anas berkata, “(Pada hari Jum’at berikutnya) seorang lelaki datang lewat pintu yang sama dan pada waktu itu Rasulullah Saw tangah menyampaikan khutbah Jum’at. Orang itu berdiri di hadapan nabi Muhammad Saw dan berkata, “Ya Rasulullah! Binatang-binatang ternak mati dan jalan-jalan putus. Berdoalah kepada Allah untuk menghentikan hujan.”’ Anas menambahkan, “Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya dan berkata, ‘Ke sekeliling kami namun jangan diatas kami. Ya Allah! Diatas dataran tinggi, diatas gunung-gunung, diatas bukit-bukit, ke dalam lembah-lembah dan janganlah diatas tempat pepohonan tumbuh.’ Dan hujan pun berhenti, kami berjalan di bawah cahaya matahari.” [2:126-S.A.]

BAB 4.      Istisqa’ ketika khutbah Jum’at dengan menghadap wajah selain kearah kiblat

553.        Diriwayatkan dari (Anas bin Malik r.a) : Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya seraya berkata, “Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan. Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan. Ya Allah! Limpahkan kepada kami hujan.” [2:127-S.A.]

BAB 5.      Nabi Muhammad Saw memunggungi orang-orang (pada saat shalat istisqa’)

554.        Di dalam hadis (no. 547) ‘Abdullah bin Zaid tentang (berdoa kepada Allah agar menurunkan) hujan, terdapat tambahan : Ia memunggungi orang-orang dan menghadapkan wajahnya yang mulia ke arah kiblat dan berdoa (kepada Allah agar menurunkan hujan). Kemudian Nabi Saw membalik jubahnya (rida’) dan mengerjakan shalat dua rakaat dengan bacaan yang keras.” [2:137-S.A.]

BAB 6.      Imam mengangkat kedua tangan ketika shalat istisqa’

555.        Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a : Nabi Muhammad Saw tidak pernah mengangkat kedua tangannya setiap kali berdoa kecuali ketika istisqa’ dan ia mengangkat kedua tangannya sedemikian rupa sehingga ketiaknya yang putih terlihat. (Catatan : Adalah mungkin bahwa Anas r.a tidak melihat Nabi Saw mengangkat kedua tangannya, sebab diriwayatkan pula bahwa Nabi Saw mengangkat tangannya setiap kali berdoa, tidak hanya saat shalat istisqa’. Lihat hadis no. 1667). [2:141-S.A.]

BAB 7.      Yang diucapkan ketika hujan

556.        Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a : Setiap kali Rasulullah Saw melihat hujan turun, Nabi Saw bersabda, “Ya Allah! Biarkanlah ia menjadi hujan yang membawa kemanfaatan.” [2:142-S.A.]

BAB 8.      Ketika angin kencang

557.        Diriwayatkan dari Anas r.a : Setiap kali angin kencang bertiup kekhawatiran terlihat pada wajah nabi Muhammad Saw yang mulia. [2:144-S.A.]

BAB 9.      Sabda nabi Muhammad Saw : Aku telah dijamin kemenangan dengan Ash-Shaba’ (angin timur yang membuat takut para musuh Allah)

558.        Diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas r.a : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “Aku telah dijamin kemenangan dengan Ash-Shaba’ dan bangsa ‘Ad tela dihancurkan ad-dabur (angin barat). [2:145-S.A.]

BAB 10.    Perihal gempa bumi dan tanda-tanda (hari kiamat)

559.        Diriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a : (Nabi Muhammad Saw) berkata, “Ya Allah! Berkahilah orang-orang Syam dan Yaman.” Orang-orang berkata, “Berkahilah pula orang-orang Najd.” Nabi Bersabda lagi, “Ya Allah! Berkahilah orang-orang Syam dan Yaman”. Orang-orang kembali berkata, “Berkahilah pula orang-orang Najd”. (Pada saat itu Nabi Saw bersabda), “Disana akan muncul gempa bumi yang menakutkan dan berbagai fitnah dan dari sana pula akan muncul tanduk setan.” [2:147-S.A.]

BAB 11.    Kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan hujan turun

560.        Diriwayatkan dari Ibn (‘Umar r.a) : Rasulullah Saw bersabda, “Terdapat lima kunci ke-ghaib-an yang tidak diketahui seorang pun kecuali Allah… Tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi esok hari; tidak seorang pun tahu apa yang terdapat di dalam kandungan (rahim, al-arham); tak seorang pun tahu perolehannya esok hari; tak seorang pun tahu dimana ia akan mati; dan tidak seorang pun tahu kapan hujan akan turun.” [2:149-S.A.] []

No comments:

Post a Comment